Pengertian Dan Cara Kerja Satelit Bumi. Pengertian satelit menyerupai di kutip dari wikipedia yaitu sebuah benda yang memutari atau mengorbit pada benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Kemudian berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Satelit yaitu bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang lebih besar atau alat yang diluncurkan mengedari planet. Satelit ini sanggup mengelilingi planet alasannya yaitu terdapat gaya gravitas pada planet. Sedangkan definisi satelit buatan ( berdasarkan saya ) yaitu sebuah benda angkasa buatan insan yang memiliki lintasan atau orbit revolusi tertentu, yang sanggup di kontrol dan di fungsikan sesuai dengan jenisnya masing masing. Disini kita akan fokus membahas ihwal Pengertian Dan Cara Kerja Satelit Bumi buatan.
Satelit Buatan sanggup diklasifikasikan berdasarkan Jenis dan Fungsinya, contohnya sebagai berikut :
1. Satelit Navigasi, Satelit Navigasi ini berfungsi untuk memilih suatu titik di bumi. Dengan suatu alat peserta signal radio ( contohnya di handphone kita ) , kombinasi beberapa signal radio dari satelit sanggup digunakan untuk memilih titik koordinat suatu lokasi dengan sangat akurat, dengan tingkat kesalahan hanya beberapa meter saja, tentunya dengan syarat kita terhalang dengan bangunan / gedung di atas kita.
2. Satelit Komunikasi, Satelit ini di fungsikan sebagai relay dalam bidang telekomunikasi, menyerupai VSAT, Televisi, Telepon dan lain sebagainya. Secara garis besar, satelit ini kebanyakan menggunakan orbit geostasioner dan geosyncronous yang akan selalu terlihat dari stasiun pengamat di bumi selama 24 jam setiap hari.
3. Satelit Meteorologi, Satelit ini memiliki kiprah untuk menganalisa dan mengirim data terkait ihwal kondisi cuaca, awan, suhu udara, kecepatan angin, ketebalan salju, dan segala sesuatu yang terjadi pada atmosphere bumi. Kita ucapkan terima kasih kepada satelit ini alasannya yaitu dengan satelit ini kita sanggup meramalkan dan memprediksi kondisi cuaca beberapa hari ke depan, bahkan sanggup menjelaskan fenomena fenomena alam menyerupai angin kencang dan tornado.
4. Satelit Astronomi, Satelit ini bertugas untuk mengamati, menilik dan memetakan luar angkasa serta benda benda langit yang ada di dalamnya. contohnya yaitu Hubble Space Telescope. Pengamatan di luar angkasa mempunya beberapa kelebihan alasannya yaitu tidak terganggu oleh atmosfer, polusi cahaya, radiasi gelombang elektromagnetik, dan distorsi alasannya yaitu turbulensi panas udara. Dengan satelit ini kita juga bisa mengamati orbit serta lintasan benda langit yang berpotensi mengancam kehidupan di bumi, dan mencegah kepunahan massal menyerupai di film Armageddon.
5. Satelit observasi, Satelit ini memiliki kemampuan untuk meneliti permukaan dan athmosfer bumi dari orbit dengan tujuan non militer menyerupai fotografi bumi, topografi bumi, pemetaan,pengawasan lingkungan, pengamatan awan yang tujuan nya untuk ilmu pengetahuan.
6. Stasiun Angkasa, yaitu sebuah satelit dengan ukuran besar yang memungkinkan insan tinggal dan melaksanakan penelitian di dalamnya, dimana di perlukan pembiasaan dan sistem recycle yang mendukung ekosistem insan selama beberapa waktu, mingguan, bulanan atau bahkan mungkin tahunan. Internasional Space Station yaitu Stasiun luar angkasa ( dengan luas yang hampir seluas lapangan sepakbola ) yang familiar di indera pendengaran kita, dan masih akan beroperasi hingga beberapa tahun ke depan. Stasiun Luar angkasa ini merupakan kerjasama dari tubuh antariksa Amerika, Rusia serta Eropa.
Baca juga : Daftar Frekuensi terkuat satelit C Band
Untuk meluncurkan satelit sesuai orbitnya, di perlukan sebuah kendaraan yang sanggup mencapai luar angkasa yang biasa kita sebut dengan roket. Roket ini berbahan bakar hidrogen dan oksigen cair. Untuk ketika ini satu roket sanggup membawa dan meluncurkan beberapa satelit sekaligus, ini tentunya sanggup menghemat biaya peluncuran satelit ke orbitnya masing masing. Roket sendiri di luncurkan dari sebuah bandar antariksa. Seperti Indonesia, banyak negara yang tidak memiliki lokasi peluncuran roket. Dengan kondisi menyerupai itu, maka negara negara tersebut sanggup bekerja sama dengan perusahan peluncuran roket dari negara lain. Dan ketika ini sedang di kembangkan roket yang sanggup digunakan ulang untuk peluncuran kembali, sehingga biaya peluncuran satelit akan semakin murah.
Dinegara kita sendiri satelit yang terakhir di luncurkan yaitu BRIsat, milik Bank BRI, untuk memenuhi kebutuhan komunikasi perbankan / atm BRI sendiri. Lokasi nya di 150 derajat Bujur Timur, sehingga, jikalau kita melihat di kantor kantor cabang BRI maupun ATM BRI, antena parabola VSAT nya arahnya hampir mendatar ke timur. Kemudian tahun depan akan di luncurkan satelit telkom 4, yang sejatinya memang akan menggantikan satelit telkom 1. Namun Satelit Telkom 1 yang sudah memasuki usia 18 - 19 tahun mengalami anomali semenjak 25 agustus yang lalu, sehingga tidak sanggup di pergunakan kembali hingga ketika ini.
Dengan begitu banyaknya satelit yang ada di angkasa, apakah mereka tidak bertabrakan satu sama lainya ? Tentu saja tidak, sehabis satelit mencapai orbit pada tahap peuncurannya, satelit akan terus di monitor dan di kontrol melalui stasiun bumi, biar tetap berada di orbit dan berfungsi sebagaimana mestinya. Jalur lintasan orbit satelit pun di bagi menjadi bermacam macam, diantaranya :
a. Low Earth Orbit atau Satelit dengan Orbit Rendah, yaitu pada ketinggian 200 KM - 3000 KM dari permukaan bumi. pada orbit ini, waktu yang di perlukan untuk mengelilingi bumi hanya sekitar 1,5 jam saja. Cukup cepat bukan ? Memang demikian kaena satelit melaju dengan kecepatan 27.000 Km/jam.
b. Medium Earth Orbit atau satelit dengan Orbit, yaitu pada ketinggian 6000 - 12000 KM dari permukaan bumi. Sedangkan waktu yang di butuhkan sekitar 5 - 12 jam untuk sekali revolusi mengelilingi bumi. Kecepatan satelit di orbit ini sekitar 19.000 Km/jam , lebih lambat dari Low Oarth Orbit. Dan sudah terjadi delay dalam pengiriman dan penerimaan signal komunikasi walaupun hanya 80 mili seconds saja.
c. Geostasioner Orbit, Orbit ini yang banyak di minati oleh satelit komunikasi, termasuk televisi, alasannya yaitu orbitnya di ketinggian 35790 KM diatas permukaan bumi, kemudian bergerak dengan kecepatan 11.000 KM/jam dan searah dengan rotasi bumi, sehingga posisi satelit akan tampak tidak berubah dari bumi, dan gampang untuk di tracking. Selain itu Lifetime satelit juga bisa hingga usia 15 tahun. Delay yang terjadi pada orbit satelit ini menjadi lebih besar, berdasarkan pengalaman saya, delay akan mencapai sekitar 600 - 700 ms untuk 4 kali perjalanan, satu dari remote vsat ke satelit, kemudian dari satelit ke NOC, kemudian dari NOC ke satelit, kemudian dari satelit ke remote vsat.
Dan masih ada lagi High Orbit, Polar Orbit, Geosyncronous orbit, serta Orbit Molniya. Yang perlu di ketahui adalah, semakin rendah orbit sebuah satelit, maka kecepatan satelit tersebut harus lebih cepat biar tidak tertarik dengan gaya gravitasi bumi. Pernahkah anda berpikir, apakah satelit dengan kecepatan menyerupai itu tidak akan hancur, sedangkan satelit sendiri dari bentuknya terlihat ringkih dan tidak terlindungi oleh material menyerupai pesawat terbang maupun pesawat ulag alik?
Karena di luar angkasa tidak ada udara / atmosfer, sehingga tidak menjadikan gaya gesek yang menahan dan mengakibatkan panas terhadap fisik satelit tersebut. Nah alasannya yaitu itu juga, pada ketika awal satelit mencapai orbit dan dan sehabis mencapai kecepatan orbital, satelit tersebut tidak lagi membutuhkan roket untuk mendorong biar mendapatkan kecepatan yang konstan. Bahan bakar yang di gunakan hanya untuk menjaga / mengkalibrasi biar satelit tetap berada pada orbitnya saja. Satelit juga di lengkapi dengan material solar cell untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Solar cell ini berfungsi untuk mendapatkan paparan sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik untuk kebutuhan operasional satelit tersebut.
Pada dasarnya satelit di lengkapi dengan komputer dan aneka macam modul untuk mendukung misi yang di jalankan nya, contohnya infrared spektrometer untuk mengukur panas dan object yang akan di foto, kamera yang berfungsi untuk mengambil gambar, dan magnetometer untuk mendeteksi medan magnet, dan masih banyak lagi yang lainya. Informasi yang di dapatkan oleh modul modul tersebut kemudian di simpan sementara pada komputer satelit kemudian di kirimkan ke stasiun pengendali mini di bumi melalui frekuensi tertentu, kemudian data tersebut di olah kembali melalui komputer di stasiun pengendali misi di bumi. Pada satelit komunikasi, transponder pada satelit berfungsi untuk merefleksikan / memantulkan signal dari satu titik remote di bumi ke titik remote yang lain di bumi. Dimana signal yang di transmisikan ke satelit di sebut uplink, dan signal dari satelit ke bumi di sebut downlink. referensi penggunaanya yaitu pada jaringan komunikasi VSAT ATM.
Nah, kira kira demikian pembahasan kita mengenai Pengertian Dan Cara Kerja Satelit Bumi. Hal hal yang belum sempat kita bahas di sini, akan kita ulas lebih dalam pada kesempatan yang lain.. semoga bermanfaat.
Pengertian Dan Cara Kerja Satelit Bumi. Pengertian satelit menyerupai di kutip dari wikipedia yaitu sebuah benda yang memutari atau mengorbit pada benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Kemudian berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Satelit yaitu bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang lebih besar atau alat yang diluncurkan mengedari planet. Satelit ini sanggup mengelilingi planet alasannya yaitu terdapat gaya gravitas pada planet. Sedangkan definisi satelit buatan ( berdasarkan saya ) yaitu sebuah benda angkasa buatan insan yang memiliki lintasan atau orbit revolusi tertentu, yang sanggup di kontrol dan di fungsikan sesuai dengan jenisnya masing masing. Disini kita akan fokus membahas ihwal Pengertian Dan Cara Kerja Satelit Bumi buatan.
Satelit Buatan sanggup diklasifikasikan berdasarkan Jenis dan Fungsinya, contohnya sebagai berikut :
1. Satelit Navigasi, Satelit Navigasi ini berfungsi untuk memilih suatu titik di bumi. Dengan suatu alat peserta signal radio ( contohnya di handphone kita ) , kombinasi beberapa signal radio dari satelit sanggup digunakan untuk memilih titik koordinat suatu lokasi dengan sangat akurat, dengan tingkat kesalahan hanya beberapa meter saja, tentunya dengan syarat kita terhalang dengan bangunan / gedung di atas kita.
2. Satelit Komunikasi, Satelit ini di fungsikan sebagai relay dalam bidang telekomunikasi, menyerupai VSAT, Televisi, Telepon dan lain sebagainya. Secara garis besar, satelit ini kebanyakan menggunakan orbit geostasioner dan geosyncronous yang akan selalu terlihat dari stasiun pengamat di bumi selama 24 jam setiap hari.
3. Satelit Meteorologi, Satelit ini memiliki kiprah untuk menganalisa dan mengirim data terkait ihwal kondisi cuaca, awan, suhu udara, kecepatan angin, ketebalan salju, dan segala sesuatu yang terjadi pada atmosphere bumi. Kita ucapkan terima kasih kepada satelit ini alasannya yaitu dengan satelit ini kita sanggup meramalkan dan memprediksi kondisi cuaca beberapa hari ke depan, bahkan sanggup menjelaskan fenomena fenomena alam menyerupai angin kencang dan tornado.
4. Satelit Astronomi, Satelit ini bertugas untuk mengamati, menilik dan memetakan luar angkasa serta benda benda langit yang ada di dalamnya. contohnya yaitu Hubble Space Telescope. Pengamatan di luar angkasa mempunya beberapa kelebihan alasannya yaitu tidak terganggu oleh atmosfer, polusi cahaya, radiasi gelombang elektromagnetik, dan distorsi alasannya yaitu turbulensi panas udara. Dengan satelit ini kita juga bisa mengamati orbit serta lintasan benda langit yang berpotensi mengancam kehidupan di bumi, dan mencegah kepunahan massal menyerupai di film Armageddon.
5. Satelit observasi, Satelit ini memiliki kemampuan untuk meneliti permukaan dan athmosfer bumi dari orbit dengan tujuan non militer menyerupai fotografi bumi, topografi bumi, pemetaan,pengawasan lingkungan, pengamatan awan yang tujuan nya untuk ilmu pengetahuan.
6. Stasiun Angkasa, yaitu sebuah satelit dengan ukuran besar yang memungkinkan insan tinggal dan melaksanakan penelitian di dalamnya, dimana di perlukan pembiasaan dan sistem recycle yang mendukung ekosistem insan selama beberapa waktu, mingguan, bulanan atau bahkan mungkin tahunan. Internasional Space Station yaitu Stasiun luar angkasa ( dengan luas yang hampir seluas lapangan sepakbola ) yang familiar di indera pendengaran kita, dan masih akan beroperasi hingga beberapa tahun ke depan. Stasiun Luar angkasa ini merupakan kerjasama dari tubuh antariksa Amerika, Rusia serta Eropa.
Baca juga : Daftar Frekuensi terkuat satelit C Band
Untuk meluncurkan satelit sesuai orbitnya, di perlukan sebuah kendaraan yang sanggup mencapai luar angkasa yang biasa kita sebut dengan roket. Roket ini berbahan bakar hidrogen dan oksigen cair. Untuk ketika ini satu roket sanggup membawa dan meluncurkan beberapa satelit sekaligus, ini tentunya sanggup menghemat biaya peluncuran satelit ke orbitnya masing masing. Roket sendiri di luncurkan dari sebuah bandar antariksa. Seperti Indonesia, banyak negara yang tidak memiliki lokasi peluncuran roket. Dengan kondisi menyerupai itu, maka negara negara tersebut sanggup bekerja sama dengan perusahan peluncuran roket dari negara lain. Dan ketika ini sedang di kembangkan roket yang sanggup digunakan ulang untuk peluncuran kembali, sehingga biaya peluncuran satelit akan semakin murah.
Dinegara kita sendiri satelit yang terakhir di luncurkan yaitu BRIsat, milik Bank BRI, untuk memenuhi kebutuhan komunikasi perbankan / atm BRI sendiri. Lokasi nya di 150 derajat Bujur Timur, sehingga, jikalau kita melihat di kantor kantor cabang BRI maupun ATM BRI, antena parabola VSAT nya arahnya hampir mendatar ke timur. Kemudian tahun depan akan di luncurkan satelit telkom 4, yang sejatinya memang akan menggantikan satelit telkom 1. Namun Satelit Telkom 1 yang sudah memasuki usia 18 - 19 tahun mengalami anomali semenjak 25 agustus yang lalu, sehingga tidak sanggup di pergunakan kembali hingga ketika ini.
Dengan begitu banyaknya satelit yang ada di angkasa, apakah mereka tidak bertabrakan satu sama lainya ? Tentu saja tidak, sehabis satelit mencapai orbit pada tahap peuncurannya, satelit akan terus di monitor dan di kontrol melalui stasiun bumi, biar tetap berada di orbit dan berfungsi sebagaimana mestinya. Jalur lintasan orbit satelit pun di bagi menjadi bermacam macam, diantaranya :
a. Low Earth Orbit atau Satelit dengan Orbit Rendah, yaitu pada ketinggian 200 KM - 3000 KM dari permukaan bumi. pada orbit ini, waktu yang di perlukan untuk mengelilingi bumi hanya sekitar 1,5 jam saja. Cukup cepat bukan ? Memang demikian kaena satelit melaju dengan kecepatan 27.000 Km/jam.
b. Medium Earth Orbit atau satelit dengan Orbit, yaitu pada ketinggian 6000 - 12000 KM dari permukaan bumi. Sedangkan waktu yang di butuhkan sekitar 5 - 12 jam untuk sekali revolusi mengelilingi bumi. Kecepatan satelit di orbit ini sekitar 19.000 Km/jam , lebih lambat dari Low Oarth Orbit. Dan sudah terjadi delay dalam pengiriman dan penerimaan signal komunikasi walaupun hanya 80 mili seconds saja.
c. Geostasioner Orbit, Orbit ini yang banyak di minati oleh satelit komunikasi, termasuk televisi, alasannya yaitu orbitnya di ketinggian 35790 KM diatas permukaan bumi, kemudian bergerak dengan kecepatan 11.000 KM/jam dan searah dengan rotasi bumi, sehingga posisi satelit akan tampak tidak berubah dari bumi, dan gampang untuk di tracking. Selain itu Lifetime satelit juga bisa hingga usia 15 tahun. Delay yang terjadi pada orbit satelit ini menjadi lebih besar, berdasarkan pengalaman saya, delay akan mencapai sekitar 600 - 700 ms untuk 4 kali perjalanan, satu dari remote vsat ke satelit, kemudian dari satelit ke NOC, kemudian dari NOC ke satelit, kemudian dari satelit ke remote vsat.
Dan masih ada lagi High Orbit, Polar Orbit, Geosyncronous orbit, serta Orbit Molniya. Yang perlu di ketahui adalah, semakin rendah orbit sebuah satelit, maka kecepatan satelit tersebut harus lebih cepat biar tidak tertarik dengan gaya gravitasi bumi. Pernahkah anda berpikir, apakah satelit dengan kecepatan menyerupai itu tidak akan hancur, sedangkan satelit sendiri dari bentuknya terlihat ringkih dan tidak terlindungi oleh material menyerupai pesawat terbang maupun pesawat ulag alik?
Karena di luar angkasa tidak ada udara / atmosfer, sehingga tidak menjadikan gaya gesek yang menahan dan mengakibatkan panas terhadap fisik satelit tersebut. Nah alasannya yaitu itu juga, pada ketika awal satelit mencapai orbit dan dan sehabis mencapai kecepatan orbital, satelit tersebut tidak lagi membutuhkan roket untuk mendorong biar mendapatkan kecepatan yang konstan. Bahan bakar yang di gunakan hanya untuk menjaga / mengkalibrasi biar satelit tetap berada pada orbitnya saja. Satelit juga di lengkapi dengan material solar cell untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Solar cell ini berfungsi untuk mendapatkan paparan sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik untuk kebutuhan operasional satelit tersebut.
Pada dasarnya satelit di lengkapi dengan komputer dan aneka macam modul untuk mendukung misi yang di jalankan nya, contohnya infrared spektrometer untuk mengukur panas dan object yang akan di foto, kamera yang berfungsi untuk mengambil gambar, dan magnetometer untuk mendeteksi medan magnet, dan masih banyak lagi yang lainya. Informasi yang di dapatkan oleh modul modul tersebut kemudian di simpan sementara pada komputer satelit kemudian di kirimkan ke stasiun pengendali mini di bumi melalui frekuensi tertentu, kemudian data tersebut di olah kembali melalui komputer di stasiun pengendali misi di bumi. Pada satelit komunikasi, transponder pada satelit berfungsi untuk merefleksikan / memantulkan signal dari satu titik remote di bumi ke titik remote yang lain di bumi. Dimana signal yang di transmisikan ke satelit di sebut uplink, dan signal dari satelit ke bumi di sebut downlink. referensi penggunaanya yaitu pada jaringan komunikasi VSAT ATM.
Nah, kira kira demikian pembahasan kita mengenai Pengertian Dan Cara Kerja Satelit Bumi. Hal hal yang belum sempat kita bahas di sini, akan kita ulas lebih dalam pada kesempatan yang lain.. semoga bermanfaat.
0 Comment for "Pengertian Dan Cara Kerja Satelit Bumi"