Info Seputar Lowongan Kerja,Trik dan Tips Dalam Kehidupan

Saat Masjid Jadi Objek Wisata, Tanda Kiamat Sudah Semakin Jelas

benar, bila seluruh insan dikasih kekayaan yang melimpah maupun sedikit rezeki aja buat berbenah. hingga menengok masjid buat diperbagus semoga indah dan juga megah juga tidak hendak jadi permasalahan.
 
  bila seluruh insan dikasih kekayaan yang melimpah maupun sedikit  rezeki aja buat berb Saat Masjid Makara Objek Wisata, Tanda Akhir Zaman Sudah Semakin Jelas


tetapi masjid – masjid yang beridiri berpengaruh tersebut, benarkah benar bagaikan wujud kecintaan kepada allah swt dan juga rasul – nya?
sempatkah kita mencermati masjid yang dibuat pada saat ini? megah, luas, elegan, bertingkat, dan juga berkelas. karna kemegahannya tidak tidak sering masjid diperuntukan bagaikan objek wisata yang harus disambangi, bukan digunakan bagaikan kawasan beribadah dan juga kemudahan buat dzikrullah.
inilah salah satu fenomena selesai periode yang telah diingatkan oleh rasulullah saw. yakni kala masjid sudah dikira bagaikan kawasan tamasya dan juga cuma diperuntukan bagaikan jalur buat melalui. ibnu mas’ud menyampaikan bahwasannya rasulullah saw. bersabda:
“sesungguhnya salah satu ciri selesai zaman merupakan apabila masjid – masjid dikira bagaikan jalanan. ”
dalam riwayat lain disebutkan kalau:
“kiamat tidak hendak terjalin hingga – hingga orang – orang bermegah – megahan dengan masjid – masjid. ” (hr. ahmad)
kala masjid telah dihias sedemikian rupa hingga membikin tiap mata yang memandangnya terpukau, hingga secara usang – usang kedudukan dan juga guna masjid telah beralih jadi semacam kawasan intermezo dan juga tamasya.
gotong royong allah swt. mengakibatkan masjid bagaikan kawasan buat beribadah (shalat dan juga dzikir) kepada – nya.
hingga – hingga orang – orang yang mendatanginya merupakan mereka yang memiliki kerinduan kepada allah swt. dan juga melampiaskan kerinduannya dalam wujud sujud dan juga ruku.
cuma orang – orang yang beriman kepada allah dan juga rasul – nya yang berhak buat memakmurkan masjid dengan shalat dan juga dzikir. tidak hanya mereka tentu enggan buat melaksanakannya.
hingga, jadi amat normal bila kehadiran orang – orang yang cuma mau sekadar ‘melihat – lihat’ kemegahan masjid, jauh dari moral mulia dan juga tidak hendak mampu memakmurkan masjid.
kehadiran para ‘pelancong masjid’ ibarat para artis yang berkunjung ke suatu kawasan intermezo. kekaguman mereka bukan diperuntukan kepada allah yang telah membagikan berjuta – juta kenikmatan kepada mereka, melainkan kagum kepada arsitek dan juga perancang masjid yang dibentuk.
banyak kegiatan para turis bukan pada ibadah apa yang tersadu bila berposisi di dalam masjid, melainkan pada; berapa pengeluaran yang dihabiskan buat membangun masjid, siapa desainer dan juga perancangnya, olahan apa aja yang digunakan dalam pembangunan, dan juga bermacam – macam duduk kasus yang sama sekali tidak berafiliasi dengan ibadah.
yang kesatu kali dicoba para turis bukan melakukan shalat sunnah tahiyyatul masjid 2 rakaat, hendak namun yang mereka jalani merupakan keluarkan kamera digitalnya buat memotret segala rubrik masjid dan juga bergaya di sebagian sudut masjid. ironis.
bila kita perhatikan saat ini banyak masjid dibuat dengan megah dan juga luas, hendak namun tiap kali shalat berjamaah dilaksanakan kadangkala cuma satu shaf aja yang terisi penuh. terlebih bila tiba waktu shalat shubuh, satu shaf juga tidak penuh, cuma satu hingga 5 orang aja yang mengisi shaf terdepan.
jangankan masjid yang luas, musholla pinggir rumah juga yang berdimensi 3 x 5 m sering – kali kerap terabaikan dan juga tidak sering diisi oleh masyarakat yang shalat berjamaah.
astaghfirullah, sungguhlah angker apabila benar banyak dari kita yang serupa itu. oleh karna itu, mari bergegaslah buat mengawali suatu dini baru, dimana banyak masjid yang megah dan juga indah, hingga – hingga membikin ibadah kita tidak lagi resah.
( sumber: wajibbaca. com )
benar, bila seluruh insan dikasih kekayaan yang melimpah maupun sedikit rezeki aja buat berbenah. hingga menengok masjid buat diperbagus semoga indah dan juga megah juga tidak hendak jadi permasalahan.
 
  bila seluruh insan dikasih kekayaan yang melimpah maupun sedikit  rezeki aja buat berb Saat Masjid Makara Objek Wisata, Tanda Akhir Zaman Sudah Semakin Jelas


tetapi masjid – masjid yang beridiri berpengaruh tersebut, benarkah benar bagaikan wujud kecintaan kepada allah swt dan juga rasul – nya?
sempatkah kita mencermati masjid yang dibuat pada saat ini? megah, luas, elegan, bertingkat, dan juga berkelas. karna kemegahannya tidak tidak sering masjid diperuntukan bagaikan objek wisata yang harus disambangi, bukan digunakan bagaikan kawasan beribadah dan juga kemudahan buat dzikrullah.
inilah salah satu fenomena selesai periode yang telah diingatkan oleh rasulullah saw. yakni kala masjid sudah dikira bagaikan kawasan tamasya dan juga cuma diperuntukan bagaikan jalur buat melalui. ibnu mas’ud menyampaikan bahwasannya rasulullah saw. bersabda:
“sesungguhnya salah satu ciri selesai zaman merupakan apabila masjid – masjid dikira bagaikan jalanan. ”
dalam riwayat lain disebutkan kalau:
“kiamat tidak hendak terjalin hingga – hingga orang – orang bermegah – megahan dengan masjid – masjid. ” (hr. ahmad)
kala masjid telah dihias sedemikian rupa hingga membikin tiap mata yang memandangnya terpukau, hingga secara usang – usang kedudukan dan juga guna masjid telah beralih jadi semacam kawasan intermezo dan juga tamasya.
gotong royong allah swt. mengakibatkan masjid bagaikan kawasan buat beribadah (shalat dan juga dzikir) kepada – nya.
hingga – hingga orang – orang yang mendatanginya merupakan mereka yang memiliki kerinduan kepada allah swt. dan juga melampiaskan kerinduannya dalam wujud sujud dan juga ruku.
cuma orang – orang yang beriman kepada allah dan juga rasul – nya yang berhak buat memakmurkan masjid dengan shalat dan juga dzikir. tidak hanya mereka tentu enggan buat melaksanakannya.
hingga, jadi amat normal bila kehadiran orang – orang yang cuma mau sekadar ‘melihat – lihat’ kemegahan masjid, jauh dari moral mulia dan juga tidak hendak mampu memakmurkan masjid.
kehadiran para ‘pelancong masjid’ ibarat para artis yang berkunjung ke suatu kawasan intermezo. kekaguman mereka bukan diperuntukan kepada allah yang telah membagikan berjuta – juta kenikmatan kepada mereka, melainkan kagum kepada arsitek dan juga perancang masjid yang dibentuk.
banyak kegiatan para turis bukan pada ibadah apa yang tersadu bila berposisi di dalam masjid, melainkan pada; berapa pengeluaran yang dihabiskan buat membangun masjid, siapa desainer dan juga perancangnya, olahan apa aja yang digunakan dalam pembangunan, dan juga bermacam – macam duduk kasus yang sama sekali tidak berafiliasi dengan ibadah.
yang kesatu kali dicoba para turis bukan melakukan shalat sunnah tahiyyatul masjid 2 rakaat, hendak namun yang mereka jalani merupakan keluarkan kamera digitalnya buat memotret segala rubrik masjid dan juga bergaya di sebagian sudut masjid. ironis.
bila kita perhatikan saat ini banyak masjid dibuat dengan megah dan juga luas, hendak namun tiap kali shalat berjamaah dilaksanakan kadangkala cuma satu shaf aja yang terisi penuh. terlebih bila tiba waktu shalat shubuh, satu shaf juga tidak penuh, cuma satu hingga 5 orang aja yang mengisi shaf terdepan.
jangankan masjid yang luas, musholla pinggir rumah juga yang berdimensi 3 x 5 m sering – kali kerap terabaikan dan juga tidak sering diisi oleh masyarakat yang shalat berjamaah.
astaghfirullah, sungguhlah angker apabila benar banyak dari kita yang serupa itu. oleh karna itu, mari bergegaslah buat mengawali suatu dini baru, dimana banyak masjid yang megah dan juga indah, hingga – hingga membikin ibadah kita tidak lagi resah.
( sumber: wajibbaca. com )
Labels: akhir zaman, alquran

Thanks for reading Saat Masjid Jadi Objek Wisata, Tanda Kiamat Sudah Semakin Jelas. Please share...!

0 Comment for "Saat Masjid Jadi Objek Wisata, Tanda Kiamat Sudah Semakin Jelas"

Back To Top