Perbanyaklah sujud tetapi jaga wajahmu biar tetaplah terlihat bagus dan juga jauhi timbulnya karakteristik hitam di dahi maupun jidatmu karna di kuatirkan mencuat riya’, ujub (bangga diri) dan juga kesombongan…..
apabila langkah sujud benar, jadi bakal tidak memburukkan muka tetapi demikian sebaliknya, jadi bersinar dan juga berseri – seri. mengenai apabila jidat jadi ‘kapalan’ jadi berarti mesti melakukan perbaikan gerakan shalat. karna seperti penopang sangat utama yakni ke – 2 tangan, waktu sujud, bukanlah kepala.
abdullah bin umar bin khattab ra. salah seorang shahabat paling utama tidak menggemari ada sisa hitam di dahi seorang muslim.
dari salim abu nadhr, ada seorang yang datang menjumpai ibnu umar. sesudah orang itu mengatakan salam, ibnu umar ajukan perkara padanya, “siapakah kalian? ”. “aku yakni anak asuhmu”, jawab orang itu. ibnu umar lihat ada sisa sujud yang bercorak hitam diantara ke – 2 matanya. ia berkata padanya, “bekas apa yang ada diantara ke – 2 matamu? begitu saya sudah lama bershahabat dengan rasulullah, abu bakr, umar dan juga utsman. apakah kau saksikan ada sisa itu pada dahiku? ” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3698)
dari ibnu umar, ia lihat ada seseorang yang pada dahinya ada sisa sujud. ibnu umar berkata, “wahai hamba allah, sebetulnya tampilan seorang itu terdapat pada wajahnya. jangan sampai kau jelekkan penampilanmu! ” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3699).
dari abi aun, abu darda’ lihat seorang wanita yang pada wajahnya ada ‘kapal’ seumpama ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. ia setelah itu berkata, ‘seandainya sisa itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (cerita bahaqi dalam sunan kubro no 3700).
dari humaid bin abdirrahman, saya ada di dekat as saib bin yazid disaat seseorang yang bernama az zubair bin suhail bin abdirrahman bin auf datang. lihat kehadirannya, as saib berkata, “sungguh dia sudah menimbulkan kehancuran wajahnya. buat allah sisa di dahi itu tidaklah sisa sujud. buat allah saya sudah shalat dengan menggunakan wajahku ini sepanjang demikian disaat lamanya tetapi sujud tidaklah bagikan sisa sedikitpun pada wajahku” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3701).
dari manshur, saya ajukan perkara pada mujahid mengenai arti dari firman allah, ‘tanda – tanda mereka terlihat pada muka mereka dari atsaris sujuud (sisa sujud) ’ apakah yang ditujukan yakni sisa di muka? jawaban ia, “bukan, terlebih lagi pula ada orang yang ‘kapalen’ yang ada diantara ke – 2 matanya itu seragam ‘kapalen’ yang ada pada lutut onta tetapi dia yakni orang bejat. sinyal yang ditujukan yakni kekhusyu’an” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3702).
terlebih lagi pula dalam kitab hasiyah as – showi,
وليس المراد به ما بصنعه بعض الجهلة المرائين من العلامة في الجبهة فانه من فعل الخوارج وفي الحديث اني لابغض الرجل واكرهه اذا رايت بين عينيه اثر السجود
“bukanlah yang ditujukan oleh ayat yakni seragam perbuatan sebagian orang bodoh dan juga tukang riya’ yakni sinyal hitam yang ada di dahi lantaran hal – hal semacam itu yakni ciri khas khawarij (baca : pakar bid’ah) ” dalam satu hadits dipaparkan begitu saya tidak suka seorang yang saya saksikan di antara ke – 2 matanya ada sisa sujud (hasyiah ash shawi 4/134, dar (AL)) fikr).
(sumber : mediapintar21. blogspot. com )
Perbanyaklah sujud tetapi jaga wajahmu biar tetaplah terlihat bagus dan juga jauhi timbulnya karakteristik hitam di dahi maupun jidatmu karna di kuatirkan mencuat riya’, ujub (bangga diri) dan juga kesombongan…..
apabila langkah sujud benar, jadi bakal tidak memburukkan muka tetapi demikian sebaliknya, jadi bersinar dan juga berseri – seri. mengenai apabila jidat jadi ‘kapalan’ jadi berarti mesti melakukan perbaikan gerakan shalat. karna seperti penopang sangat utama yakni ke – 2 tangan, waktu sujud, bukanlah kepala.
abdullah bin umar bin khattab ra. salah seorang shahabat paling utama tidak menggemari ada sisa hitam di dahi seorang muslim.
dari salim abu nadhr, ada seorang yang datang menjumpai ibnu umar. sesudah orang itu mengatakan salam, ibnu umar ajukan perkara padanya, “siapakah kalian? ”. “aku yakni anak asuhmu”, jawab orang itu. ibnu umar lihat ada sisa sujud yang bercorak hitam diantara ke – 2 matanya. ia berkata padanya, “bekas apa yang ada diantara ke – 2 matamu? begitu saya sudah lama bershahabat dengan rasulullah, abu bakr, umar dan juga utsman. apakah kau saksikan ada sisa itu pada dahiku? ” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3698)
dari ibnu umar, ia lihat ada seseorang yang pada dahinya ada sisa sujud. ibnu umar berkata, “wahai hamba allah, sebetulnya tampilan seorang itu terdapat pada wajahnya. jangan sampai kau jelekkan penampilanmu! ” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3699).
dari abi aun, abu darda’ lihat seorang wanita yang pada wajahnya ada ‘kapal’ seumpama ‘kapal’ yang ada pada seekor kambing. ia setelah itu berkata, ‘seandainya sisa itu tidak ada pada dirimu tentu lebih baik” (cerita bahaqi dalam sunan kubro no 3700).
dari humaid bin abdirrahman, saya ada di dekat as saib bin yazid disaat seseorang yang bernama az zubair bin suhail bin abdirrahman bin auf datang. lihat kehadirannya, as saib berkata, “sungguh dia sudah menimbulkan kehancuran wajahnya. buat allah sisa di dahi itu tidaklah sisa sujud. buat allah saya sudah shalat dengan menggunakan wajahku ini sepanjang demikian disaat lamanya tetapi sujud tidaklah bagikan sisa sedikitpun pada wajahku” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3701).
dari manshur, saya ajukan perkara pada mujahid mengenai arti dari firman allah, ‘tanda – tanda mereka terlihat pada muka mereka dari atsaris sujuud (sisa sujud) ’ apakah yang ditujukan yakni sisa di muka? jawaban ia, “bukan, terlebih lagi pula ada orang yang ‘kapalen’ yang ada diantara ke – 2 matanya itu seragam ‘kapalen’ yang ada pada lutut onta tetapi dia yakni orang bejat. sinyal yang ditujukan yakni kekhusyu’an” (cerita baihaqi dalam sunan kubro no 3702).
terlebih lagi pula dalam kitab hasiyah as – showi,
وليس المراد به ما بصنعه بعض الجهلة المرائين من العلامة في الجبهة فانه من فعل الخوارج وفي الحديث اني لابغض الرجل واكرهه اذا رايت بين عينيه اثر السجود
“bukanlah yang ditujukan oleh ayat yakni seragam perbuatan sebagian orang bodoh dan juga tukang riya’ yakni sinyal hitam yang ada di dahi lantaran hal – hal semacam itu yakni ciri khas khawarij (baca : pakar bid’ah) ” dalam satu hadits dipaparkan begitu saya tidak suka seorang yang saya saksikan di antara ke – 2 matanya ada sisa sujud (hasyiah ash shawi 4/134, dar (AL)) fikr).
(sumber : mediapintar21. blogspot. com )
Labels:
renungan
Thanks for reading Penting!!! Shalatlah yang Khusyuk dan Hindarilah Tanda Hitam di Jidat Sebab Itu Tanda Riya’ dan Cara Sujud yang Belum Benar. Please share...!
0 Comment for "Penting!!! Shalatlah yang Khusyuk dan Hindarilah Tanda Hitam di Jidat Sebab Itu Tanda Riya’ dan Cara Sujud yang Belum Benar"